Adakah
yang berani menjamin angka gula darah seseorang hari ini pasti sama dengan
pekan depan? atau bahkan sampai akhir hayatnya?. Sesungguhnya memvonis
seseorang bahwa ia akan menderita diabet seumur hidupnya adalah mendahului
takdir. Biasanya setelah mengetahui angka gula darah seseorang melampaui angka
normal, sebagian ahli pengobatan langsung menetapkan mereka yang angka gula
darahnya lebih dari 200 mg/dL divonis menderita diabet dan seolah angka gula
darah tersebut sulit berubah.
Belum lagi teror yang menghantui masyarakat bahwa kebanyakan penderita diabet
terancam komplikasi dan harus waspada kena stroke. cuci darah atau diamputasi.
Alhasil, diabet menjadi momok yang mencekam dan mengusik ketenangan. Lalu jika
memang bisa disembuhkan mengapa penyakit ini penderita seumur hidup?. Mengapa
banyak yang berusaha berobat namun tidakkunjung sembuh, bahkan sebaliknya.
Benarkah diabet tidak ada solusinya?.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengobatan
diabet berujung komplikasi, ,amputasi
,gagal ginjal atau kematian :
Pertama: keyakinan
bahwa diabet tidak bisa disembuhkan
Bagaimana reaksi seseorang ketika diberitahu bahwa ia sedang menderita suatu
penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Pasti ia akan stress mendengarnya. Lalu
ia tidak akan berusaha mencari alternatif lain untuk mengobati penyakitnya itu,
karena ia punya keyakinan bahwa penyakit yang dideritanya tidak bisa
disembuhkan. Akan sangat berbeda dengan orang yang memiliki keyakinan bahwa
penyakitnya bisa disembuhkan. Jika memang Dokter tidak bisa menyembuhkannya,
maka ia akan mencari alternatif lain. Bukan berdiam diri menyerah begitu saja
kepada mitos lalu menunggu ajal menjemput. Keyakinan bahwa diabet tidak bisa
disembuhkan telah membuat orang hanya pasrah pada keadaan.
Kedua: pembatasan
makan (diet) merusak kesehatan
Seorang penderita diabetes tidak bisa sehat dengan cara membatasi dosis makan.
karena dengan pembatan tersebut maka otomatis tubuh akan mengalami kekurangan
asupan nutrisi. Bila ini berlangsung dalam waktu tertentu maka organ-organ yang
lain mengalami kekurangan sumber tenaga dari makanan. hingga pada akhirnya
organ-organ ini melemah. Dan jika demikian organ seperti Jantung, Liver, Ginjal
Mata dan Paru-Paru tinggal menunggu giliran sakit. Pendeknya pembatasan makan
hanya membuat semua organ termasuk pankreas makin melemah/sakit. Kondisi inilah
yang menjadi salah satu faktor pemicu penderita diabet masuk wilayah komplikasi
penyakit.
Ketiga: penggunaan
obat sintetis
Cukup
banyak penderita diabet yang sudah atau mulai bosan menelan obat-obat sentetis,
apalagi tambah hari obat yang harus diminum tambah bayak, namun kesembuhan dan
kesehatan yang didambakan tidak kunjung tiba.